Home > Sermon > Who We Are in Christ by Ps. Paul Loh | 20 Oktober 2019

Paulus mengalami kehidupan yang berbeda saat berjumpa dengan Pribadi Yesus, bahkan dia rela mengalami apapun hanya untuk memberitakan Injil Kasih Karunia. Sebenarnya siapakah Yesus yang Paulus kenal?
.
Matius 8:23-27
Yesus adalah pribadi yang selalu merasakan ketenangan walaupun saat badai datang.
.
Orang-orang pada waktu zaman Yesus ada yang menyebut Yesus sebagai anak tukang kayu, guru, orang aneh, orang yang kerasukan setan, teman orang berdosa.
.
Tahukah kita bagaimana berulang kali Yesus menyebut diriNya sendiri? Tercatat dalam Alkitab, 70 kali Yesus menyebut diriNya Anak Manusia. Mengapa tidak dengan lantang saja Yesus lebih sering menyebut diriNya Tuhan?
.
Sebab Yesus hidup di dunia ini untuk mentaati BapaNya menjalani kehidupan yang sempurna sebagai manusia. Karena itu, sebutan apapun dari manusia tidak mempengaruhi Yesus.
.
Mengapa Dia harus menjalani hidup yang penuh dengan ketaatan? Dia menjalani kehidupan yang sempurna karena kita tidak bisa menjalaninya.
.
Yesus taat sampai mati di atas kayu salib, dikubur, bangkit, dan duduk di samping kanan Bapa. Tuhan mengambil kehidupan dosa kita dan ditimpakannya kepada Yesus di atas kayu salib. Kemudian Tuhan mengambil kesempurnaan Yesus dan dianugerahkan kepada kita seolah-olah kita yang telah menjalani hidup yang penuh dengan ketaatan.
.
Itulah mengapa apa yang dialami Paulus tidak mempengaruhi dirinya. Paulus menyadari siapa dirinya di dalam Kristus. Mata Paulus bukan tertuju kepada dirinya sendiri, melainkan tertuju kepada Yesus.
.
Jadi siapakah sebenarnya kita? Kita bukan sekedar manusia biasa, kita adalah anak Allah. Yesus menyebut diriNya berulang-ulang Dialah Anak Manusia, supaya di dalam Kristus dengan berulang-ulang juga kita dapat menyadari diri kita adalah anak Allah. Yesus duduk di sebelah kanan Bapa, demikian juga kita.
.
Apapun yang kita hadapi saat ini, sadarilah kita di dalam Kristus. Kepenuhan Allah telah ada di dalam kita. Kepenuhan Allah bukan bergantung dari apa yang kita lakukan, tetapi dari apa yang telah Yesus lakukan.