Lukas 14 menggambarkan bagaimana respon Yesus menghadapi orang-orang yang hanya memandang Yesus sebagai guru semata. Sedangkan Lukas 15 menggambarkan bagaimana respon Yesus ketika berjumpa dengan orang-orang yang membutuhkan Juruselamat dalam hidupnya.

Tuhan ingin kita memandang Yesus sebagai Juruselamat, bukan sebagai guru atau teladan semata.

Tuhan Yesus telah menyelesaikan segalanya bagi umat manusia dan mengundang semuanya untuk menerima keselamatan. Namun, tidak semua manusia mau menerimaNya karena merasa tidak membutuhkannya atau merasa harus membayarnya.

Kasih karunia Tuhan jauh lebih besar daripada kebutuhan kita. HatiNya Tuhan adalah supaya kita dapat menerima kasih karuniaNya. Bersandarlah pada kebaikan Tuhan, bukan pada kebaikan kita.

Tuhan ingin kita melihat diri kita sebagai anak-anak yang dikasihiNya. Alamilah betapa Tuhan sangat mengasihi kita.

Penebusan Yesus membuat status kita bukan lagi seorang murid, tetapi anak yang dikasihi Tuhan. Dan sebagai anak Tuhan, justru kita rindu untuk belajar mengenal Pribadi Yesus setiap hari.

Lukas 15 berbicara tentang bagaimana hatiNya Tuhan untuk menyelamatkan setiap orang-orang berdosa. Perumpamaan domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang menunjukkan betapa Bapa, Anak, dan Roh Kudus terlibat dalam keselamatan kita.