Roma 4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Yesus bangkit untuk mendeklarasikan identitas kita sebagai orang yang dibenarkan. Ketika kita menyadari siapa diri kita di dalam Kristus, maka itu akan mempengaruhi sikap kita dalam menghadapi kehidupan kita.
Situasi, kondisi, dan tantangan hidup terkadang membuat kita berasa kehilangan identitas kita sebagai orang benar. Karena itu, kita perlu terus menyadari kembali identitas kita sebagai orang benar.
Puji Tuhan, status benar kita bukan bergantung pada perbuatan kita, tetapi bergantung pada karya penebusan Yesus yang telah diselesaikan bagi kita.
Ketika kita hidup di dunia ini, masalah dan tantangan hidup akan kita hadapi, tetapi kita menghadapinya tidak sendirian, melainkan dalam penyertaan Tuhan.
Filipi 3:9-10 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya
Paulus adalah orang yang menyadari kebenaran yang diperolehnya itu bukan oleh ketaatannya kepada hukum Taurat, melainkan oleh iman kepada Yesus. Paulus menyadari penderitaan Yesus di atas kayu salib telah menyelamatkannya dan kuasa kebangkitan Yesus terus bekerja dalam dirinya dalam menjalani kehidupannya.
Amsal 15:9 Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.
Amsal 15:29 TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
Kita telah dijadikan sebagai orang benar oleh perbuatan Yesus, karena itu doa kita pasti didengar oleh Bapa. Demikianlah doa akan menjadi gaya hidup kita sebagai orang benar.