Home > Sermon > The Glory of His Marvelous Kindness by Ps. Paul Loh – 10 Maret 2019

Efesus 1:4-6

Akibat Adam memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, Adam jatuh dalam dosa, sehingga apapun yang dilakukan Adam tidak dapat kembali ke Taman Eden. Dosa menyebabkan penghukuman. Seluruh umat manusia yang sebelumnya berada pada terang harus berjalan dalam kegelapan.

Namun, karena begitu besar kasih Bapa di sorga, Tuhan mengaruniakan AnakNya, Yesus, untuk menebus penghukuman itu. Karena itulah, bagi kita yang percaya akan penebusan Yesus, kita yang awalnya dari kegelapan, sekarang ini telah dilahirkan kembali dan ditempatkan di dalam Kristus untuk berjalan dalam terang.

Kita berada di dunia yang sudah jatuh. Penderitaan terjadi karena daging kita masih dibatasi oleh dunia yang sudah jatuh ini. Kita masih hidup di dunia ini, daging kita masih bergantung pada sistem dunia ini, tetapi di satu sisi kita sudah tidak lagi hidup bergantung pada daging kita sebab kita sudah dilahirkan kembali oleh Roh.

Dalam penderitaannya, Ayub mengajukan banyak pertanyaan kepada Tuhan, tetapi Tuhan mengajukan pertanyaan yang lebih besar kepada Ayub, sehingga Ayub tidak dapat menjawab. Seringkali Tuhan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita dengan pertanyaan juga supaya kita masuk dan menjadi satu dalam kepenuhanNya sehingga kita dapat memahami penyertaanNya dalam setiap apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Kita berada pada kepungan dunia yang telah jatuh ini. Apapun yang telah capai di dunia ini, pasti ada saja hal-hal dari dunia ini yang dapat membuat kita kecewa dan frustasi. Tuhan sangat ingin menunjukkan kepenuhan kasih setiaNya yang ajaib dan kebaikanNya, tetapi seringkali daging kita yang ada di dunia itu tidak dapat memahaminya sebab kita berpikir itu bergantung pada diri kita sendiri. Daging mencoba membawa kita untuk menilai apa yang dialami sesuai dengan standar dunia.

Oleh karena itu, Tuhan ingin kita tidak fokus pada keadaan dunia untuk menilai diri kita, tetapi kepada janji Firman Tuhan bahwa kita anak-anakNya yang selalu diberkati dan dikasihi olehNya di dalam Kristus. Berhentilah melihat pada diri kita sendiri, mulailah melihat kepada Yesus, karena tidak ada yang mustahil bagiNya dan janji FirmanNya pasti digenapi.