Home > Sermon > The Degreelessness of Gods Love by Ps. Fedry Ridson – 15 Apr 2018

Hosea diperintahkan oleh Tuhan untuk menikahi Gomer, seorang perempuan sundal (pelacur). Hal ini untuk menggambarkan bagaimana bangsa Israel yang selalu berpaling dari Tuhan untuk menyembah berhala.

Setelah Hosea dan Gomer berkeluarga dan mempunyai anak. Gomer tetap bersundal dengan orang lain sehingga meninggalkan Hosea. Singkat cerita hidup Gomer malah menjadi budak yang tidak laku.

Namun, Tuhan menyuruh Hosea untuk mendatangi dan mencintai Gomer kembali. Hosea membeli Gomer kembali. Kemudian Gomer disuru untuk diam tenang supaya tidak lagi jatuh dalam persundalan dan perzinahan dengan orang lain karena itu akan memperbudak hidupnya.

Hosea 14:4 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

Gomer adalah gambaran kita yang tidak setia. Hosea adalah gambaran Yesus yang selalu setia datang memulihkan kita. Yesus menebus kita supaya kita tidak lagi menjadi budak dosa. Kita dibeli dengan darahNya yang kudus. Dan Dia menenangkan kita dari penghukuman dosa dan memulihkan kita supaya tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa. Kita dijadikan orang benar, orang kudus, dan anak kesayanganNya.

Apapun keadaan kita pandanglah kesetiaan Tuhan atas hidup kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia tidak lagi memurkai kita. Dia mengasihi kita dengan kasih yang kekal sebab Yesus telah dikaruniakan untuk kita untuk menebus kita. Percayalah kasihNya tidak akan pernah gagal memulihkan kita.