Home > Sermon > Selamat Datang Kembali di Rumah by Litha Gumanti – 26 Nov 2017

Gereja bukan tempat penghakiman dan penuduhan terhadap orang-orang di dalamnya. Gereja harusnya menjadi “home” bagi setiap orang yang ada di dalamnya mengalami kasih Kristus dan damai sejahtera, menjadi tempat istirahat bagi jiwa orang-orang di dalamnya, dapat menjadi dirinya apa adanya, mendapat makanan Firman yang memberikan kehidupan, dan melihat ada harapan dalam hidupnya.

Yohanes 13:34-35 (TB) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Ketika Petrus mendengar perintah Yesus, Petrus langsung berkata akan memberikan nyawanya bagi Yesus untuk menunjukkan betapa dia mengasihi Yesus. Akan tetapi, nyatanya Petrus malah menyangkal dan menghujat Yesus saat Yesus akan ditangkap untuk disalibkan.

Seringkali banyak orang-orang tergesa-gesa ingin membuktikan kasihnya kepada Tuhan dan sesama, tetapi seringkali malah memberikan hasil yang mengecewakan di akhirnya. Padahal Yesus ingin kita mengasihi bukan dengan kasihnya kita sendiri, tetapi dengan kasih yang kita alami terlebih dahulu dari Yesus.

Ini bukanlah tentang kasih kita, tetapi kasihNya Yesus di dalam kita. Kita akan terus gagal mengasihi jika kita tidak terus mengalami betapa Yesus mengasihi kita.

Yesus memberikan diriNya sendiri untuk tinggal di dalam kita dengan cara menebus kita di atas kayu salib supaya kasihNya tetap tinggal di dalam kita. Ketika kita terus dibuat takjub akan kasihNya untuk kita, itulah yang dapat membuat kita dapat mengasihi sesama.

Yesus yang berinisiatif mencari dan menemukan kita yang terhilang (Lukas 15), sebab kasihNya yang luar biasa sangat rindu ingin menjadikan kita rumahNya. Oleh karena itu, jangan kuatir akan kehidupan kita sebab kita adalah rumahNya. Itu artinya Dialah yang terlebih rindu ingin mengasihi, melindungi, memberkati, dan menyertai kita. Percayalah akan kasihNya yang begitu melimpah untuk hidup kita.