Home > Articles > Rest Bukan Berarti Tak Melakukan Apa-Apa

‘REST’ BUKAN BERARTI TAK MELAKUKAN APA-APA

By : Phil Drysdale

Pekan ini, saya menerima sebuah surel (surat elektronik = e-mail) yang menurut saya cukup menggelikan.

Di dalam surel itu seseorang menuduh saya mendorong kemalasan dalam Tubuh Kristus melalui pengajaran saya tentang ‘beristirahat’ (rest). Katanya, saya mengajarkan kepada orang-orang untuk tidak melakukan apapun atas hidup mereka.

Percaya atau tidak, saya menerima surel seperti ini hampir setiap hari.

Surel ini cukup menggelikan karena:

  1. Saya bekerja sangat keras – kadang hingga lebih dari 80 jam seminggu;
  2. Saya sering mengatakan bahwa orang-orang yang dalam posisi ‘istirahat’ biasanya bekerja lebih keras dibanding pekerja paling giat sekalipun.

Bagaimanapun, perbedaan yang dibuat oleh ‘istirahat’ sangatlah mengagumkan.

PERJALANAN MENUJU ISTIRAHAT

Saya ingat saat pertama kali saya menerima pesan tentang kebaikan Allah, tentang anugerah-Nya dan tentang suatu istirahat yang Ia ingin saya masuki.

Tahun itu tahun yang sibuk bagi saya. Tapi saya menemukan diri saya dalam keadaan tenang. Tidak ada stres, kecemasan, ketakutan; saya menikmati semua yang saya lakukan setiap momennya. Saya ‘melompat’ dari rapat yang satu ke rapat yang lain dan merasa di atas segalanya untuk pertama kalinya!

Banyak teman yang bertanya apakah saya baik-baik saja. Mereka ingin memastikan apakah saya benar-benar sebaik yang saya katakan. Alasannya? Karena saya bekerja lebih keras daripada mereka semua dan mereka kuatir saya kelelahan.

Anda lihat, istirahat yang alkitabiah bukanlah tidak melakukan apa-apa. Istirahat yang alkitabiah adalah tidak bergantung kepada diri sendiri dan usaha sendiri. Istirahat alkitabiah adalah tidak perlu kuatir tentang kemampuan saya melakukan apapun yang harus saya lakukan karena Kristus yang melakukannya di dalam dan melalui saya. Saat kita memasuki istirahat alkitabiah, kita berhenti bergantung kepada kemampuan kita dan menyerahkan semua beban kita kepada kemampuan-Nya.

Jadi tidaklah mengherankan kita bisa menyelesaikan begitu banyak hal tanpa merasakan stres seperti sebelumnya.

 

ISTIRAHAT ALKITABIAH

Apakah Anda tahu frasa ‘istirahat’ pertama kali disebut di dalam Alkitab -berkaitan dengan pribadi- adalah dalam pribadi Nuh?

Nama ‘Nuh’ secara harfiah berarti ‘istirahat’.

Jika Anda ingin menggunakan tokoh Alkitab sebagai gambaran istirahat dari sudut pandang duniawi, memilih Nuh adalah kesalahan besar!

Nuh bekerja sangat keras!

Dia harus berkhotbah kepada banyak orang tentang air bah yang akan datang dan rencana Allah untuk keselamatan – selama beberapa dekade!

Dia membangun bahtera sekitar 75 tahun!

Dia mengumpulkan sepasang dari setiap jenis hewan dan harus memelihara mereka.

Mengapa saya mengatakan ini? Untuk mengingatkan Anda bahwa memasuki istirahat Allah tidak berarti Anda tak melakukan apa-apa. Memasuki istirahat Allah berarti Anda tidak harus melakukannya sendiri. Anda bisa bergantung sepenuhnya kepada Allah yang bekerja di dalam Anda. Anda beristirahat karena tahu bahwa apapun yang Anda lakukan adalah pekerjaan yang sudah Dia siapkan untuk Anda kerjakan dan Dia memperlengkapi Anda untuk mengerjakannya. Jadi tak ada alasan yang cukup kuat untuk hidup di bawah stres dan tekanan, sebaliknya Anda bisa hidup dalam kelimpahan damai sejahtera!