Home > Testimonies > Perlindungan Tuhan atas Covid-19

Shalom Beloveds,
Nama saya Lena, salah satu jemaat di GBC. Saya ingin sharing kebaikan Tuhan yang saya alami sekitar 3 bulan yang lalu.

Jadi ceritanya, sekitar 3 bulan yang lalu mama saya mengalami gejala batuk-batuk dan juga mual. Saat itu karena situasi pandemi dan menghindari ke RS (rumah sakit) , kami dari pihak keluarga hanya berkonsultasi dokter online saja untuk mendapatkan obat batuk dan mual. Karena tidak ada demam, jadi kami tidak begitu khawatir dan pantau saja. Tapi ternyata sampe 2 minggu kok batuknya tidak hilang-hilang, jadi akhirnya kami memutuskan untuk memberanikan diri ketemu langsung dengan dokter internist supaya dapat obat yang tepat.

Rupanya memang obat-obat sebelumnya kurang cocok karena tidak diperiksa langsung.
Sebenarnya, kami tidak terlalu kuatir kalau ini covid karena batuknya sudah 2 minggu, dan memang hasil CT scan dan rapid menunjukkan bukan covid. Sampai di sini Puji Tuhan. Tapi masalahnya CT scan menunjukkan ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Dan karena ada muntah juga yang disebabkan batuk-batuk itu jadi tubuh mama saya lemas karena kekurangan cairan elektrolit dan sempat mengalami penurunan kesadaran sehingga dr internist mengatakan harus diopname.

Awalnya, keluarga kami takut juga untuk opname mengingat sedang terjadi pandemi. Namun tidak ada pilihan, karena harus diinfus dan lebih cepat pemulihannya jika di RS. Opname tetap merupakan opsi yang terbaik dan kami berserah saja kepada Tuhan.

Saat-saat mama saya dirawat di RS cukup berat buat kami, karena kunjungan keluarga di masa pandemi terbatas, hanya satu orang yang bisa bersamaan di ruangan. Puji Tuhan dokter internist langganan keluarga kami juga sangat sangat baik, di mana saya bisa selalu berkomunikasi melalui Whatsapp setiap hari selain kunjungan rutin ke pasien setiap harinya. Beliau juga optimis mama saya bisa sembuh dengan antibiotik yang tepat. Tapi masa-masa penantian selama recovery itu lumayan mendebarkan karena belum pernah melihat mama saya mengalami penurunan kesadaran seperi itu sebelumnya.

Di saat – saat seperti itu, pesan-pesan WhatsApp dari Pastors dan beberapa teman leaders juga sangat menguatkan dan lumayan membantu saya melewati itu semua. Puji Tuhan setelah sekitar 10 hari dirawat di RS, mama saya sudah sembuh total. Dan semua hasil lab dan scan juga sudah normal, sudah tidak ada bakteri lagi. Sampai sekarang sudah tidak ada keluhan sama sekali dan sudah sehat. Tuhan Yesus baik.

Waktu discharge dari RS, keluarga kami juga meminta pihak RS untuk melakukan swab pada mama, karena antisipasi melindungi papa yang di rumah. Puji Tuhan hasil swab negatif. Tuhan baik melindungi mama saya dari semua virus selama di RS. Semua ketakutan kami tidak terjadi karena Tuhan telah melindungi.

Sekian testimony dari saya, semoga memberkati Amin.