Penting sekali kita menyadari kita telah diampuni sekali untuk selama-lamanya oleh karya penebusan Yesus. Pengampunan diberikan kepada kita sebagai anugerah, bukan oleh karena ketaatan kita. Pengampunan mengalirkan berkat-berkat lainnya terjadi dalam hidup kita.
Bilangan 13:1-20
Pengintaian terhadap Tanah Kanaan adalah idenya manusia, bukan idenya Tuhan (Ulangan 1:22). Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menduduki Tanah Kanaan, bukan menyelidikinya (Ulangan 1:20-21). Bangsa Israel lebih memilih kekuatan manusia daripada mempercayai janji Tuhan. Ini adalah bentuk ketidakpercayaan bangsa Israel akan tanah perjanjian yang akan diberikan Tuhan.
Bangsa Israel ketakutan dengan raksasa yang ada di Tanah Kanaan. Itu artinya mereka beranggapan raksasa di sana lebih kuat daripada Tuhan. Namun, Kaleb mencoba menenangkan bangsa Israel bahwa mereka pasti akan mendudukinya. Akan tetapi, sepuluh pengintai lainnya malah mengarang kabar buruk untuk menghalangi bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian.
Ketika kita menghadapi masalah apakah kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyelidiki masalah tersebut dengan pikirkan kita sendiri atau kita lebih memilih melihat kepada janji Tuhan melalui Firman Tuhan?
Seringkali kita takut akan masalah karena kita lebih berfokus pada masalahnya daripada penyertaan Tuhan. Ketahuilah bahwa Tuhan telah memberikan Tanah Perjanjian bagi kita dan sadarilah identitas kita di dalam Kristus. Kita telah diberikan otoritas untuk mendudukinya.
Kerena itu pentingnya kita membaca Firman Tuhan supaya kita mengetahui apa yang telah Tuhan Yesus selesaikan bagi kita. Kita perlu mengetahui oleh bilur-bilur Yesus, kita telah menjadi sembuh. Kita perlu mengetahui Yesus telah menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Kita perlu mengetahui darah Yesus telah tercurah di atas kayu salib supaya kita diampuni sekali untuk selama-lamanya.