Roma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Apa yang menyebabkan kita dapat hidup berkuasa atas setiap pergumulan, masalah, tantangan, ketakutan, kekuatiran, dan kelemahan kita? Kuncinya adalah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaranNya.
Namun, seringkali yang menghalangi kita mengalaminya adalah karena sadar atau tidak sadar kita hidup dalam kemunafikan. Munafik adalah tentang tidak melakukan apa yang dipercaya. Seringkali kita mengetahui bahwa kita perlu hidup dalam kasih karunia Tuhan, tetapi seringkali juga kita tidak melakukan apa yang kita percayai.
Iman pasti disertai dengan perbuatan. Akan tetapi, itu harusnya menjadi perbuatan yang disertai kesadaran penuh sebab ada kehendak bebas dalam diri kita. Seringkali apa yang kita lakukan tidak berbuah karena kehendak bebas yang kita lakukan tidak sesuai dengan apa yang kita percayai.
Apa yang menyebabkan kita tidak melakukan sesuai dengan apa yang kita percayai adalah karena ketakutan akan penghukuman, misalnya takut kekurangan, takut sakit, takut disalahkan, takut ditolak, dan takut tidak menyenangkan Tuhan.
1 Yohanes 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Seringkali kita mempercayai Yesus adalah kelimpahan kita, tetapi kita bersikap munafik dengan cara membuat uang sebagai pengaruh terutama dalam hidup kita. Jika kita merasa mengalami kekurangan, jangan memberikan uang sebagai tempat fokus kita. Seringkali kita takut jika kita kekurangan uang, karena kita berpikir rasa aman kita berada pada uang. Mulailah melepaskan uang sebagai pengaruh rasa aman kita. Dan mulailah melihat kebenaran bahwa Yesuslah letak rasa aman dan kelimpahan kita, sehingga kita justru dapat memberi dengan sukacita tanpa memikirkan kekurangan kita.
Seringkali kita mempercayai kita anak yang dikasihi Tuhan, tetapi kita bersikap munafik dengan cara membuat pandangan orang lain sebagai acuan gambar penerimaan diri kita. Mulailah melihat Yesus sebagai Pribadi yang menerima kita apa adanya sampai diriNya sendiri dikorbankan mati bagi kita karena kita sangat berharga di mataNya sehingga kita dapat tenang dan tidak terintimidasi dalam menghadapi ketidaknyamanan.
Oleh karena itulah mengapa kita perlu terus menyadari bagaimana identitas kita di dalam Kristus, bagaimana Dia mengasihi dan menebus kita menjadi anak yang dikasihi Tuhan. KasihNya yang sempurna yang akan membuat ketakutan kita pun lenyap. Dan seiring berjalannya waktu iman kita kepada Yesus membuat kita tidak lagi hidup dalam kemunafikan, tetapi hidup sebagaimana kebenaran yang kita percayai. Kebenaran itulah yang akan memerdekakan kita.