Tuhan memberikan pengampunan dan kasih karunia oleh penebusan Yesus. Pengampunan artinya dosa-dosa kita tidak diperhitungkan lagi dan tidak mengalami penghukuman. Kasih karunia berarti kita menerima apa yang telah Yesus selesaikan untuk kita terlepas dari kepantasan perbuatan kita.
Lukas 4:18-19 “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Lukas 4:20-21 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”
Yesus menutup kitab nubuatan di kitab Yesaya sebelum membaca selesai kalimat nubuatannya. Kalimat yang tidak dibacakan di Yesaya 61:2 adalah : “dan hari pembalasan Allah kita”.
Mengapa Yesus tidak membaca kalimat itu? Sebab Yesus bukan datang untuk menghukum kita. Dia datang untuk menyelamatkan kita. Penghakiman atas dunia baru akan terjadi kepada orang-orang yang tidak percaya kepadaNya di akhir zaman.
Bagi kita orang-orang yang percaya kepadaNya, Dia memberikan kelimpahan kasih karuniaNya supaya kita terus melihat betapa baiknya Tuhan itu dan betapa mengagumkannya Yesus itu.
Jangan sampai pikiran kita salah merepresentasikan Allah. Allah sangat mengasihi kita, Dia ada di pihak kita, dan Dia tidak lagi mengingat-ingat dosa dan pelanggaran kita.
Itulah Injil Kasih Karunia yang harus lebih banyak diberitakan kepada kita yang hidup sekarang ini. Fokus Injil Kasih Karunia bukan lagi berfokus memberitakan kemarahan dan penghukuman Tuhan, melainkan pengampunan dan kasih karuniaNya yang berlimpah.
—————————–
Kisah Naaman (2 Raja-raja 5)
Naaman adalah panglima raja Aram yang terpandang dan sangat disayang oleh raja Aram, tetapi dia sakit kusta.
Singkat cerita Naaman datang ke Israel untuk minta disembuhkan. Akhirnya Elisa menyuruh seorang suruhan kepada Naaman untuk mandi tujuh kali di Sungai Yordan. Akan tetapi, hal itu membuat Naaman gusar dan merasa apa yang disuruh itu terlalu sederhana dan kurang spektakuler untuk dilakukan.
Naaman adalah gambaran kita yang berpikir cara Tuhan untuk memulihkan kita itu harus rumit dan spektakuler. Kusta adalah gambaran dosa. Naaman disembuhkan melalui suruhan orang dari Elisa. Elisa menyembuhkan dengan tidak secara langsung bertemu dengan Naaman.
Namun, seorang kusta yang disembuhkan oleh Yesus bukan hanya disembuhkan secara langsung, Yesus juga menjamah orang kusta itu sehingga sembuh, padahal menurut hukum Taurat adalah hal najis menyentuh orang kusta.
Bagi kita orang yang percaya kepada Yesus sadarilah keselamatan, kemakmuran, dan kesehatan bukan lagi bergantung pada kelayakan perbuatan kita, melainkan oleh karya penebusan Yesus yang telah Dia anugerahkan kepada kita. Hiduplah dengan bergantung pada kasih karuniaNya.