Bagaimana kita dapat berharap dan kita tidak kecewa tanpa dipengaruhi oleh trauma masa lalu maupun kesalahan yang kita lakukan serta tidak bergantung pada pengetahuan kita yang terbatas? Bagaimana pengharapan yang alkitabiah itu?

Pengharapan kita bergantung pada kasih Yesus dan pekerjaan yang telah Dia selesaikan di atas kayu salib.

Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Yesus maupun membatalkan karya sempurnaNya di atas kayu salib.

Roma 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Kita dapat berharap kepada Bapa di sorga, sebab kita adalah anak-anak yang dikasihiNya dan dipelihara olehNya. Berharaplah karena kita memandang Tuhan Yesus mengasihi kita dan Dia telah menyelesaikan apa yang yang terbaik bagi kita melalui karya penebusanNya.

Bagaimana mempertahankan pengharapan kita? Teruslah mendengar kabar baik tentang kasih Yesus dan karya sempurnaNya di atas kayu salib. Perkatakanlah pengharapan kita yang bersumber dari janji-janji Firman Tuhan.

Roma 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Ibrani 10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.