Home > Sermon > His Marvelous Kindness Surpasses Our Understanding by Ps. Iskandar Wijaya – 17 Maret 2019

His Marvelous Kindness Surpasses Our Understanding

Efesus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus TELAH mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Ayat ini menegaskan kita TELAH dikaruniakan SEGALA berkat rohani di dalam sorga. Seringkali ketika kita membaca Firman kita melihat seolah-olah janji Firman tidak sesuai dengan kenyataan hidup kita.

Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah TELAH memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Pengertian kita tidak akan pernah cukup untuk memahami kasih setiaNya yang ajaib. Akan tetapi, walaupun pengertian kita terbatas, tetapi itu tidak membatasi kita untuk dapat mengalaminya.

Seringkali kita hanya melihat dengan mata jasmani kita ketika melihat janji-janji Tuhan. Padahal Tuhan memandang kita dengan sebutan “TELAH”

Efesus 1:5 Dalam kasih Ia TELAH menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,

Kita mencoba merasakannya dengan pengertian dan cara kita. Itulah yang membuat kita tidak dapat memahami caraNya menyatakan kasih setiaNya.

Hal ini juga dialami oleh Musa. Dia beberapa kali meragukan tentang apa yang dikatakan Tuhan ketika dia dipanggil untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Padahal Tuhan TELAH menunjukkan berbagai tanda mujizat kepada Musa untuk meyakinkan panggilan Tuhan atas dirinya (Keluaran 4). Musa ragu karena dia berpikir pemeran utamanya adalah dia sendiri.

Di dalam Kristus, bukan caranya yang penting, tetapi siapa kita itu yang terpenting. Itulah mengapa kita perlu menyadari siapa identitas kita di dalam Kristus. Kita adalah anak yang dikasihi Tuhan.

Jika kita menyadari siapa identitas kita di dalam Kristus, kita percaya apapun yang kita lakukan pasti berhasil. Roh Kudus ada di dalam kita dan kita juga telah ditempatkan di dalam Kristus. Apapun yang terjadi kita telah ada dalam penyertaan Tuhan.

Kita perlu terus menyadari pemeran utama dalam kehidupan kita bukanlah kita, tetapi Yesus. Demikian kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan.

Ketika kehendak kita sama dengan kehendak Tuhan, maka tidak akan ada pergumulan dalam diri kita. Dia telah menetapkan masa depan hidup kita. Bagaimana cara kehendak Tuhan itu terjadi bukanlah persoalan saat kita menyadari Siapa sebenarnya pemeran utama dalam kehendak Tuhan itu.