Kisah Yusuf adalah gambaran dari Yesus. Yusuf adalah anak yang paling dikasihi oleh Yakub, demikian juga Yesus adalah Anak yang dikasihi Bapa di Sorga. Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, demikian juga Yesus ditolak oleh bangsaNya sendiri.
Walaupun Yusuf mengalami proses yang “sulit” selama belasan tahun, dia dapat melaluinya dengan kepercayaan penuh akan penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
Di mana pun Yusuf berada dia selalu disertai Tuhan. Itulah yang membuat Yusuf berhasil dengan apa yang dikerjakannya. Bahkan saat Yusuf difitnah dan masuk penjara pun, Yusuf tetap disertai Tuhan. Demikian juga Yesus, tiada yang mustahil dari apa yang dilakukanNya.
Kejadian 39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya.
Singkat cerita, Yusuf diangkat menjadi penguasa di Mesir karena telah menterjemahkan mimpi Firaun dan juga membuat Mesir dapat berlimpahan bahkan di tahun-tahun kelaparan di bumi.
Sampai akhirnya saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk membeli bahan-bahan makanan. Namun, Yusuf memberikannya gratis secara tersembunyi. Kita tidak dapat membeli berkatNya Tuhan, justru Tuhan memberikan berkat-berkatNya karena kemurahanNya kepada kita.
Singkat cerita setelah kematian Yakub, saudara-saudara Yusuf menjadi takut, sebab mereka berpikir Yusuf mendendam dan akan membalaskan sepenuhnya kesalahan yang telah mereka lakukan. Bahkan mereka juga memberi diri untuk dijadikan budak.
Akan tetapi, Yusuf menangis sedih sebab saudara-saudaranya tidak percaya bahwa Yusuf telah mengampuni mereka sepenuhnya. Akhirnya Yusuf menenangkan dan menghibur hati mereka supaya mereka percaya bahwa Yusuf telah mengampuni kesalahan mereka, bahkan Yusuf juga menanggung segala kebutuhan mereka dan keluarga mereka sepenuhnya.
Kisah Yusuf adalah gambaran tentang Yesus. Tahukah Anda apa yang membuat Tuhan sedih? Yang membuat Tuhan sedih adalah ketika kita masih berpikir bahwa Tuhan masih akan menghukum kita ketika kita jatuh dalam dosa, ketika kita masih berpikir Tuhan masih marah kepada kita, dan ketika kita masih hidup dalam ketakutan akan kehilangan keselamatan jika kita tidak setia.
Yesus telah menanggung dan memikul segala hukuman atas pelanggaran dan dosa kita. Dan itu telah dibuktikan lewat kematianNya di atas kayu salib menggantikan kita. Dan saat ini Allah tidak lagi mengingat-ingat dosa dan pelanggaran kita lagi, sebab Yesus telah membenarkan dan menguduskan kita.
Allah tidak lagi melihat dosa-dosa kita lagi. Jangan lagi berpikir bahwa Dia masih marah kepada kita. Jangan lagi berfokus pada dosa yang telah kita lakukan, melainkan fokuslah dengan betapa besar kasih yang dicurahkanNya melalui penebusan Yesus untuk kita.
Berpeganglah terus pada kesetiaan Tuhan. Percayalah ada kemuliaan yang lebih besar yang akan dinyatakan Tuhan dalam hidup kita.