Saat pencobaan di padang gurun, Yesus berkata manusia hidup bukan hanya dari roti saja, melainkan hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Matius 4:4).
1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Firman Tuhan adalah benih yang kekal dan ketika ditabur di hati kita, itu akan memberikan kehidupan bagi kita.
Melalui perjamuan kudus, kita mengambil tubuh dan darah Yesus untuk mengingat apa yang telah Yesus selesaikan bagi kita. Tubuh untuk kesembuhan dan darah untuk pengampunan.
Amsal 4:20-23 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Hati kita perlu diisi dengan benih firman Tuhan supaya hati kita memancarkan kehidupan bagi tubuh dan jiwa kita.
Yesaya 55:8-13
Amsal 2:1-6
Markus 4:23-29
Apa yang kita terus dengar akan bermultiplikasi. Jika yang terus kita dengar adalah benih firman yang kekal, maka akan memultiplikasikan kehidupan. Jadi perhatikanlah apa yang kita dengar dan cara sikap hati kita mendengar.
Kita tidak perlu mengerti bagaimana cara kerja benih firman yang kita terima. Akan tetapi, hal yang pasti adalah benih firman itu akan bertumbuh dan berbuah. Kesembuhan mengalir dan mental kita pun dipulihkan.