Damai sejahtera sangat terkait dengan kebenaranNya. Kita tidak akan mengalami damai sejahteraNya tanpa kebenaranNya.
Yesaya 32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Sejak kejatuhan manusia di Taman Eden, maka tidak ada damai sejahtera yang dapat diusahakan oleh manusia, sebab manusia telah kehilangan identitasnya di dalam Tuhan dan menjadi takut. Akibatnya manusia menjalani kehidupannya didasarkan ketakutan.
Kejadian 3:9-10 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”
Lukas 22:41-44
Namun, Tuhan yang berinisiatif berdamai dengan manusia. Karena itu, Tuhan melakukan penebusan bagi kita. Di Taman Getsemani, Yesus menebus ketakutan manusia dan taat mencurahkan darahNya di atas kayu salib. Segala dosa kejatuhan manusia ditimpakan ke tubuh Yesus, sehingga kita dapat hidup bergantung pada penebusanNya.
Di Taman Eden, Tuhan bertanya kepada Adam : “Di manakah engkau?”. Di Taman Getsemani, Yesus bertanya : “Siapakah yang kamu cari?” (Yohanes 18:4-6)
Apakah kita berdamai dengan Tuhan? Orang yang menerima damai sejahteraNya akan menjadi tidak takut lagi sehingga tidak lagi bersembunyi dari Tuhan. Terimalah damai sejahteraNya dengan menerima karya penebusan yang telah diselesaikan Yesus bagi kita.
Yesus adalah raja kebenaran dan damai sejahtera (Ibrani 7:2). Damai sejahtera Yesus tidak dipengaruhi oleh apa yang ada di dunia ini. Damai sejahteraNya sempurna, bahkan Dia dapat tidur di tengah badai.
Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Damai sejahtera (shalom) artinya keutuhan dan ketenangan dalam hati dan pikiran.
Mengapa kita terkadang masih gelisah walaupun Yesus telah memberikan damai sejahteraNya? Itu karena kita lebih memilih untuk gelisah dan takut. Tuhan ingin kita menjaga hati kita supaya tidak gelisah dan tidak takut. Percayalah hal-hal lainnya Tuhanlah yang menjaga.
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Bagaimana menjaga hati kita? Deklarasikan dan perkatakan : “Hatiku tidak gelisah dan tidak gentar, sebab damai sejahteraNya telah diberikan kepadaku”.
Iblis tidak bisa menelan orang-orang yang tidak gelisah dan tidak takut. Berkat dan kasih karunia akan mengalir sebebas-bebasnya di area-area yang kita tidak gelisah dan tidak gentar. Roh Kudus akan mengajarkan kita segala sesuatu ketika kita tidak gelisah dan tidak takut.