#16 – Tuhan Menabur (Bagian 2)
Shalom! Suatu hal yang luar biasa sekali kalau kita bisa berkumpul bersama-sama sebagai satu keluarga di tempat ini untuk menikmati kasih dari Allah itu sendiri, Kristus sendiri, the hope of glory. Dimana saudara melihat tempat yang tidak ada harapan, disana lah Allah mau bekerja. Tempat yang penuh kekurangan, disitu kasih karunia-Nya berlimpah.
Anyway, saya berdoa untuk semua yang terkena imbas dari banjir ini agar air tidak naik lagi, semuanya selamat, keluarga sehat, everyone in His shalom, not our shalom. So beloved, jangan heran dengan banjir ini, karena banjir bukan pekerjaan Tuhan, tapi banjir adalah suatu respon dari si iblis. Kita percaya Tuhan adalah Tuhan yang baik, tidak memberikan hukuman berupa banjir.
Saya akan melanjutkan khotbah saya yang menjadi tema kita tahun ini Tuhan Menabur. Di Hosea 2:13-14 Tuhan menghukum dengan cara membujuk, dibawa ke padang gurun dan berbicara menenangkan hatinya. Remember beloved, kalian yang sudah berada di dalam Kristus, meskipun kalian berbuat kesalahan, kejatuhan dan kegagalan, jangan pernah melihat situasi berdasarkan yang engkau alami tetapi selalu melihat situasi berdasarkan status mu di dalam Kristus Yesus. Ketahuilah bahwa hati Tuhan untuk memberkati mu. Saat engkau berubah bukan karna hukuman-Nya, tapi karna kebaikan-Nya. Kebaikan Tuhan yang membawa engkau kepada pertobatan mu.
Di Hosea 2:15 Tuhan berkata membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Akhor adalah lembah penuh masalah. Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, lembah kalau secara perang adalah tempat yang tidak menguntungkan karena orang-orang berada di bawah paling mudah terkena sasaran dari musuh diatas. Tetapi lembah juga tempat yang paling subur karena semua sari-sari dari gunung turun semua ke lembah. Dan Tuhan saat melihat ke lembah, Ia ada bersama dengan mu. Waktu engkau merasa berada di dalam masalah, Dia yang akan membawa engkau keluar dan Dia juga yang akan membawa engkau masuk kepada pintu pengharapan. There is always hope.
Hosea 2:15b
“Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.”
Mesir itu melambangkan suatu peradaban, suatu keenakan. Bahkan arti kata Mesir sendiri adalah Misraim = double works. Dunia ini adalah gambaran seperti double works. It’s a curse. Memang manusia diciptakan untuk bisa bekerja, tapi di dunia kita harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Saya tidak bilang orang tidak perlu bekerja, tetapi di kehidupan nyata banyak orang terus-menerus bekerja dengan kekuatannya sendiri tapi belum tentu bisa nikmati. That’s not good success. Cerita Yusuf yang menjadi orang berhasil di Mesir luar biasa sekali, karna bukan tentang Yusuf nya tapi siapa yang bersama dengan Yusuf. It’s God Himself! In Christ we are not racing, but we are resting.
Hosea 2:16
“Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!”
Bisakah kita bayangkan seorang umat memanggil Tuhan nya dengan sebutan suami? Hal ini adalah suatu hubungan. Tuhan mengangkat status kita karna Dia tidak mau kita merasa diperbudak. Kita sudah diperbudak oleh dunia. Bekerja dan mendapatkan upah, tapi seorang suami tidak memberikan upah kepada istrinya.
Sebenarnya apa yang Tuhan tabur? Kata ‘menabur’ pertama kali adanya di Kejadian 26.
Kejadian 26:2
Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Ku katakan kepadamu.”
Ketika Tuhan berkata janganlah pergi ke Mesir artinya dalam hati Ishak sudah mau pergi ke Mesir dan berarti ada ketakutan dan kekhawatiran dalam hatinya. Tuhan sampai mengingatkan Ishak karena Ishak lupa bahwa ia adalah anak perjanjian sama seperti kita walau sudah menerima pengajaran kasih karunia, kita suka lupa dan harus selalu di ingatkan janji Tuhan dan kebaikan-Nya. Kalau salah percaya, hati pun jadi salah percaya dan kita jadi khawatir dan ketakutan. Selama pikiran kita stress dan hati khawatir, akan berdampak ke tubuh kita. Tuhan sangat peduli dengan kesehatan kita. Seseorang yang memiliki jiwa dan tubuh yang baik pasti bisa melakukan hal-hal luar biasa.
Kejadian 26:3
Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.
Kalimat menyertai engkau dan memberkati engkau adalah double blessing. That’s a good life. Good success. Ishak yang datang sebagai orang asing, tapi Tuhan akan memberikan seluruh negeri kepadanya dan keturunannya. Hal ini supernatural! Tidak ada bagian yang dikerjakan Ishak disini. Ia hanya memegang janji Tuhan. Setelah itu Tuhan masih mengingatkan kembali Ia akan menepati sumpah yang telah Ia ikrarkan kepada Abraham. Sebanarnya Tuhan cukup berjanji kepada Abraham, tapi Ia malah bersumpah yang artinya pasti akan ditepati!
Di Kejadian 26:4 Tuhan berkata akan memberikan kepada keturunan Abraham seluruh negeri dan oleh keturunannya semua bangsa di bumi akan mendapatkan berkat. Hal ini tidak mungkin berbicara untuk bangsa Israel saja, Tuhan berbicara tentang seseorang yang lain yang menjadi keturunan Abraham dan Ishak yaitu sang Juruselamat itu sendiri, Anak manusia, Yesus. Dia yang membuat seluruh bangsa di muka bumi ini menjadi berkat dan kita yang menerima berkatnya akan memberi dampak kepada yang lain. Sekarang sudah kejadian seluruh umat Kristen di seluruh dunia yang telah menerima Yesus Kristus telah memberi dampak ke dunia. Tuhan kalau memberkati pasti ada tujuannya agar menjadi berkat kepada yang lain.
Kesalahan yang pernah Abraham lakukan dengan berbohong mengakui istrinya sebagai adiknya, terulang kembali oleh Ishak. Ishak takut mengakui Ribka sebagai istrinya karna takut ia dibunuh dan mengakuinya sebagai saudaranya. Mungkin banyak diantara kita yang tidak tahu, kalau Sara punya masalah mandul dan Ribka juga punya masalah yang sama yaitu mandul. Bedanya kalau Abraham menunggu lama punya anak sedangkan Ishak karna anak perjanjian, ia hanya berdoa meminta Tuhan dan Tuhan mengabulkan doanya dan Ribka hamil.
Kejadian 26:12
Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
Kata menabur disini adalah kata pertama yang diucapkan di alkitab. Bukan karna Ishak menabur maka ia diberkati. Buka usaha Ishak. Ini semua berkat Tuhan. Tuhan menyuruh ia menabur di tanah itu, tanah dimana terjadi kelaparan. Hal ini penting sekali, Tuhan menaburkan diri-Nya sendiri. Dia yang menyebabkan hati kita bisa menerima Yesus Kristus.
(Yosua 1:1-9) Dari Yosua kita belajar bukan hanya kepemimpinan, tapi ada suatu tipologi. Yosua adalah tipologi Yesus. Musa adalah tipologi hukum taurat. Hukum taurat tidak bisa dibawa ke tanah perjanjian. Kita tidak bisa menerima perjanjian baru dan membawa hukum taurat ke perjanjian baru.
Di Yosua 1:6-7 kata “kuatkan dan teguhkanlah hati mu” diulang dua kali yang artinya kata penting. Kenapa hati bukan pikiran? Karena hati ini mudah sekali untuk khawatir. Tapi percayalah Tuhan selalu menyertai.
Sermon By: Ps. Yudi Gumanti
Transcribed By: Ester Franscisca (@EsterEFA)
NOTE: Khotbah selengkapnya dapat didengarkan dan download di