Di tahun 2019 kita dapat mempunyai pengharapan yang baik karena Tuhan yang baik, Dia telah mempersiapkan berkat-berkatNya untuk kita sebab Yesus telah diberikan untuk kita.
Kita dilayakkan menerima berkat Tuhan bukan karena kekudusan kita, tetapi karena kekudusan Yesus yang telah menguduskan kita.
Mazmur 31:21 Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!
Psalms 31:21 (NKJV) Blessed be the Lord, For He has shown me His marvelous kindness in a strong (matsor) city!
Matsor : sesak, sempit, Mesir.
Kejadian 26:2 Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi (turun) ke Mesir (Matsor), diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.
Mesir adalah daerah yang kering dan dibangun dari perbudakan. Mesir sangat bergantung pada irigasi dari sungai nil. Mesir adalah gambaran dunia, sangat bergantung pada usaha manusia untuk menjaganya.
Di dalam pikiran kita seringkali ada kubu yang membuat kita sulit percaya Tuhan begitu rindu memberkati kita terlepas dari usaha ketaatan kita.
2 Korintus 10:3-5 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (ketaatan Kristus)
Kubu-kubu dalam pikiran kita seringkali menghalangi berkat-berkat Tuhan yang terus mengalir. Kubu-kubu tersebut adalah keraguan atau ketidakpercayaan akan apa yang telah Yesus selesaikan untuk kita. Kubu tersebut bisa berasal dari pengajaran, buku, ataupun perkataan dunia.
Dunia membuat kita menilai kalayakan diri kita menerima berkat Tuhan bergantung pada ketaatan kita. Itulah kubu-kubu yang menghambat berkat Tuhan mengalir dalam diri kita. Kita perlu menawan segala kubu pikiran dan menaklukkanya kepada ketaatan Kristus, bukan ketaatan kita.
Roma 5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang (Yesus) semua orang menjadi orang benar.
Ini bukan tentang ketaatan kita, tetapi ketaatan Yesus. Kita mengingatkan orang akan identitas kita yang telah dibenarkan oleh penebusan Yesus. Kita bukan berfokus memperingkatkan orang akan dosa, tetapi kita berfokus memperingatkan orang akan kebenaran yang telah Yesus anugerahkan kepada orang itu.
Roma 5:20-21 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ketaatan yang benar adalah ketaatan iman. Ketika kita terus mendengar tentang Yesus, itu artinya kita telah taat.
Roma 6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Berkat Tuhan yang terus mengalir tidak akan terhambat lagi saat kita terus mengarahkan pikiran kita bahwa kebenaran kita adalah karena ketaatan Kristus, bukan karena ketaatan kita.