GBC 22 Oktober 2017
Ps. Fedry
Lukas 19:1-10
Nama adalah bahasa termanis yang melekat pada seseorang sebagai identitas dirinya. Ada sesuatu yang terasa menghidupkan ketika seseorang masih mengingat nama kita.
Zakheus adalah seseorang yang tertolak di antara orang-orang Yahudi, karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai. Namun, Yesus adalah Tuhan yang berinisiatif mendatangi Zakheus, bahkan Yesus memanggil Zakheus dengan namanya dan mau menumpang di rumah Zakheus.
Saat di rumah, tidak diceritakan apa yang dikatakan Yesus kepada Zakheus sehingga membuat Zakheus dengan rela memberikan setengah hartanya untuk orang miskin, bahkan dia rela mengembalikan empat kali lipat jika ada orang yang diperasnya.
Mengapa tidak diceritakan? Karena Yesus tidak ingin kita berfokus pada metode dalam melakukan pemulihan terhadap seseorang. Kisah Zakheus difokuskan supaya kita melihat penerimaan Yesus yang apa adanya tanpa ada tuntutan dan penghukuman atas Zakheus.
Tuhan sangat mengenal kita dan Tuhan memanggil kita dengan nama kita karena ada keakraban dan kehidupan saat kita menyadari nama kita diingat dan dipanggil oleh Tuhan yang sangat mengasihi kita. (Yesaya 49:1, 15-16; Yesaya 43:1; Yohanes 10:3,14-15)
Saat ini percayalah Dia sangat memperdulikan kita. Dia ingin kita fokus menikmati kasihNya. Percayalah kasihNya yang akan menuntun kita pada pertobatan dan kemenangan sejati.