Injil kasih karunia mengingatkan bahwa kita mempunyai Juruselamat. Injil adalah kabar baik yang membuat kita sadar akan AnakNya dan karyaNya yang sempurna, bukan lagi sadar akan dosa, kesalahan, dan pelanggaran kita.
Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.
Ketenangan dan kelegaan adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli, itu semua adalah pemberian yang kita terima di dalam Yesus.
Hukum Taurat telah berakhir dan digantikan dengan kasih karunia. Yesus telah menggenapi hukum Taurat supaya kita dapat hidup dalam kasih karuniaNya.
Hukum Taurat memberikan tuntutan dan hukuman, sedangkan kasih karunia memberikan kelegaan, penyediaan, dan pemulihan.
Ibrani 7:22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.
Kehadiran Yesus memberikan kita kehidupan baru, di mana kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Ibrani 7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Kita diberkati karena Yesus. Kita diberkati karena kualifikasi Yesus. Oleh karena itu, percayalah kita berdiri pada fondasi yang kuat dalam hidup kita.
Ibrani 8:6-7 Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama (hukum Taurat) itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.
Karena itu hiduplah dalam perjanjian kasih karunia yang telah Yesus selesaikan untuk kita, jangan lagi kembali hidup di bawah perjanjian hukum Taurat yang sama sekali tidak dapat memulihkan dan menyempurnakan kita.
Hidup dalam kasih karunia adalah tentang memandang kepada Yesus dan menikmati apa yang telah Dia selesaikan untuk kita. Kita tidak layak diberkati, tetapi karena Yesus kita diberkati. Kita tidak layak diampuni, tetapi karena Yesus kita telah diampuni.