Home > Sermon > Drink from The Well of Living Water

#29 Minum dari Sumur Air Hidup

Banyak sekali orang-orang yang berharap suatu perubahan, tapi mereka tidak tahu kasih karunia Tuhan sudah ada dari jaman dahulu hanya seperti diperbaharui kembali. Kalau kita selalu mengintropeksi diri, yang akan kita temui hanya kesalahan kita terus. Kalau bukan karna kasih karunia Tuhan, diri kita ini bukanlah apa-apa. Saudara lihat kepada pribadi-Nya, maka saudara akan berubah. Jangan saudara tunggu manifestasinya, melihat terus bagaimana saudara harus berubah, tapi saudara lihat siapa dirimu di dalam Kristus.

1 Yohanes 4:17
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

Siapa disini masih merasa tertuduh, terhakimi, dan tidak mengalami perubahan? Saudara, biarlah kita fokus pada-Nya, maka Tuhan sendiri yang akan membuat perubahan.
Saya cerita sedikit mengenai Benjamin generation. Ben = son. Jamin = right hand. Benjamin = Son of the right hand. Anak yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa adalah Yesus. Jadi Benjamin adalah Tuhan Yesus dan kita juga adalah Benjamin generation karna kita sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. (1 Yoh 4:17). Jadi apa statusnya Yesus, itu adalah statusmu. Itu adalah diri mu. Bukan apa yang kau lakukan, bukan kelemahanmu, bukan statusmu, tapi siapa Yesus. Yesus didalam mu penuh dengan kesembuhan, kesehatan, kaya luar biasa! Begitu juga kamu dalam dunia ini! Jangan percaya apa yang iblis katakan. Perubahan yang sesungguhnya adalah perubahan yang saudara tidak rasakan, tapi orang lain yang melihat perubahanmu.

Waktu jaman dulu, ada korban persembahan yang dibawa kepada Imam Besar, yang diperiksa adalah korbannya, bukan si pembawa korban. Karna sudah jelas si pembawa korban sudah bersalah maka membawa korban agar dihapus dosanya.
Kejadian 26 bercerita mengenai Ishak yang dilarang Tuhan pergi ke Mesir ketika terjadi kelaparan, tapi menetap di Gerar. Mesir lambang dari perbudakan, lambang dari dunia. Jangan mengandalkan metode dunia, meskipun kau lagi kekeringan tetap berharap pada Tuhan. Tuhan bukan memberkati tempatnya, tapi orangnya. Jadi pada saat orangnya ada disana (di tempat kekeringan), ia tetap bisa menuai.

Ishak berbuat kesalahan yang sama seperti Abraham, ayahnya dulu. Ia mengakui istrinya, Ribka sebagai adiknya. Ketika ketahuan, Abimelekh malah membuat peraturan agar tidak ada yang mengganggu Ishak agar tidak terkena hukuman dari Tuhan. Ini adalah sebuah cerita mengenai kebaikan Tuhan dalam kehidupan Ishak.

Kejadian 26:12
Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.

Kita melihat bukan konteks menaburnya, tapi ayat dibelakangnya dikatakan sebab ia diberkati Tuhan. Tuhan memberkati orang yang tidak dipandang baik secara moril. Hal ini menyebabkan orang-orang yang berbuat baik merasa panas karena merasa tidak adil. Kenapa Tuhan berbuat seperti itu kepada Ishak? Karena perjanjian Tuhan kepada Abraham maka keturunannya tidak bisa dikutuk, tapi Tuhan berkati. Dosanya Abraham sudah Tuhan tutupi. Ini adalah berita baik untuk saudara! Kutuk keturunan sudah Tuhan bayar 2000 tahun yang lalu diatas kayu salib. Tuhan Yesus telah membayar setiap kutuk hukum taurat!

Tuhan ingin kita menabur di area dimana kita ingin menuai. Jika saudara ingin menuai keuangan, saudara menabur di area keuangan (perpuluhan dan persembahan). Kalau saudara ingin menuai waktu, maka menaburlah waktu. Saudara ingin kesembuhan, doain orang kesembuhan. Pada saat saudara menabur, Tuhan tidak mau dihutangi. Ia akan membayar bahkan lebih dari apa yang saudara pikirkan atau doakan.
Kita menabur karna kita sudah diberkati, bukan karna kita mau diberkati. Karna Tuhan sudah menyediakan benih artinya ketika kita menabur, kita percaya janji-Nya. Janji Tuhan kepada Abraham berlaku juga kepada kita.

Kejadian 26:13
Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.

Ishak mendapatkan itu semua karena janji, demikian juga engkau menjadi sangat kaya. Kaya disini bukan kaya rohani, karna kaya rohani tidak kelihatan.

Kejadian 26:15
Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.

Sumur itu asal kata nya beer (bahasa ibrani) artinya ngebor. Jaman dulu, kalau tidak ada sungai, maka sumur adalah sumber kehidupan. Karna orang Filistin takut melihat Ishak lebih berkuasa (bahasa aslinya kaya), maka sumur (yang sebenarnya di Kejadian 21 adalah perjanjian Abraham dengan Filistin) telah ditutup dengan tanah. Tapi Tuhan adalah Allah yang adil, Ia tidak membiarkan anak-Nya dipermainkan.

Sumur melambangkan kebenaran dari Firman Tuhan sendiri. Bukan sumurnya, tapi apa yang ada didalamnya. Jika ada air, maka air itu yang menyegarkan kita. Sumur melambangkan Yesus. Kadang dalam kehidupan kita, kita mencari sumur-sumur yang dapat menyegarkan kita. Kita mencari hiburan, kesibukan, dll. Tapi selama sumur itu bukan Tuhan Yesus, kita hanya ‘terisi’ sebentar dan kering lagi. Tugas kita hanya minum dari air kehidupan (Yesus) yang tak pernah habis dan akan menjadi mata air sehingga bukan hanya menyegarkan diri kita, tapi juga orang lain.

 

Sermon By: PS. Yudi Gumanti
Transcribed By: Ester Franscisca (@EsterEFA)

NOTE: Khotbah selengkapnya dapat didengarkan dan download di
Online: http://www.ciptaanbaru.com/online-sermon/
RSS Feed: http://feeds.feedburner.com/GBCAudioPodcast