Home > Sermon > Sowing Principles in The Marketplace

#20 Prinsip Menabur di Dunia Kerja

Shalom! Belakangan ini saya merasa Tuhan banyak berbicara dari sisi marketplace. Kita tahu kita hanya ada dua pilihan dalam bisnis, berhasil atau gagal. Tapi dalam Tuhan hanya ada satu, yaitu keberhasilan! Karena seluruh janji Allah di dalam Kristus itu adalah ya untuk hidupmu. Kalau Tuhan menjanjikan engkau anak, keluarga yang luar biasa, pasangan hidup yang luar biasa, Ia akan memberikan semuanya!

Saudara tahu kalau saudara melayani Tuhan diatas segala Tuhan, saudara pasti Tuhan pelihara. Pemeliharaan Tuhan itu terlepas dari apakah saudara melakukan hal benar atau tidak benar, tapi karna saudara adalah anak Tuhan maka pasti Tuhan tetap pelihara.

Yeremia 17:5

Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada TUHAN!

Saudara jangan takut dulu dengan kata terkutuk. Kata terkutuk dan berkat itu sebenarnya korelasi nya dekat. Berlawanan tapi seperti dua sisi koin. Berkat itu sifatnya berat, menekan. Menekan dalam artinya istilah berkat itu dipenuhkan atau dipadatkan. Kutuk artinya to make light (membuat enteng/ringan). Jadi intinya Tuhan tidak melihat akan hal itu, tapi dipandang ringan sama Tuhan. Kalau dipandang ringan, tidak dilihat sama Tuhan artinya tidak terjadi apa-apa.

Kita sebagai manusia terkadang suka mengandalkan kekuatan sendiri, membuat rencana masa depan (dan suka gagal), tapi ketika mengandalkan Tuhan, His goodness that will follow you everywhere that you go! Ingat ya, follow (mengikuti) artinya bukan kita yang melihat berkat-Nya, tapi berkat-Nya yang mengikuti kita dari belakang dan berkat-Nya juga yang menangkap kita. That’s how it works. That’s the principle of God.

Tuhan mempunyai prinsip. Selama dunia ini ada, yaitu ada prinsip menabur dan menuai. Dan kita selalu diingatkan dalam menabur dan menuai dengan konteks yang agamawi. Seperti contoh kalau kita berbuat jahat, nanti kita akan menuai akibatnya. Kita harus menabur dengan baik. Wait! Apa bedanya dengan karma? Apa yang membedakan kita sebagai orang Kristen yang sudah percaya dengan Yesus? Saudara-saudara, itulah kesalahan banyak sekali pendeta-pendeta yang masih agamawi. Dalam arti, pendeta Kristen dengan pendeta agama Kristen itu beda. Pendeta agama Kristen, dia mengkhotbahkan tentang agama, tentang ajaran, metode, mana yang baik dan jahat dan sumbernya adalah pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Bahkan dunia saja sudah lebih jago mengenai hal ini daripada agama. Tapi, Tuhan punya prinsip yang kekal mengenai menabur dan menuai dimulai dari masa penciptaan.

Kejadian 8:22

Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”

Saudara masih ingat tema kita tahun ini apa? God Sows. Allah yang menabur, yang menanamkan benih dalam kehidupanmu. Dikatakan prinsip menabur dan menuai selama bumi masih ada, jadi kalau bumi sudah tidak ada, di surga nanti kita hanya menikmati saja. Dari awal bumi diciptakan, bukan Adam yang menabur benih-benih pohon, tapi Tuhan sendiri (Adam baru diciptakan di hari keenam setelah ada pohon-pohon). Adam tidak terlibat dengan proses penciptaan supaya Adam tidak turut andil dalam menabur, tidak ada kuasa dalam penciptaan.

Kejadian 1:11-13 mengenai Allah yang menciptakan pepohonan pada hari ketiga.

Kalau saudara membaca Alkitab, bahwa sebenarnya semua yang ada di Alkitab adalah tipologi dari Tuhan Yesus. Saudara ketika melihat, saudara bukan membaca Alkitab tapi membaca Yesus yang ada di dalam Alkitab. Pohon-pohonan diciptakan Allah pada hari ketiga, Yesus bangkit pada hari ketiga, Allah menanamkan benih-Nya pada hari Jumat (good Friday) dan Ia menuai Yesus (kebangkitan) pada hari ketiga. Setiap benih harus mati agar menuai kehidupan. Artinya Tuhan Yesus sudah diberikan dan pekerjaan-Nya sudah selesai! Yesus datang untuk membuat kita hidup kembali, Dia datang agar orang yang mati mempunyai kehidupan kembali. Allah menciptakan manusia yang lama, Ia recreate manusia itu menjadi manusia yang baru melalui Tuhan Yesus Kristus. Jadi kehidupanmu adalah kehidupan yang mati dulunya yang ditukarkan dengan kehidupan yang namanya Yesus sendiri.

Di perjanjian lama, Tuhan mengirimkan kelaparan. Tapi bukan berarti kita melihat terkadang Tuhan memberikan kelimpahan, terkadang Tuhan memberikan kelaparan. Tidak! Kelaparan di Kejadian 26:1-3 adalah suatu tipologi kelaparan akan kehidupan. Buah pohon kehidupan itu sendiri. Karna pada dasarnya setelah manusia jatuh ke dalam dosa, manusia itu mati. Mereka membutuhkan hal yang bisa menopang bukan jasmani nya saja, tapi hal rohani. Abraham ketika terjadi kelaparan, ia pergi ke Mesir. Mesir melambangkan dunia. Orang ketika kelaparan, pergi mencari hal-hal yang ada di dunia. Maka waktu Ishak kelaparan, Tuhan berkata jangan pergi ke Mesir. Memang kelaparannya Tuhan yang ciptakan, tetapi Dia juga yang akan membuat Ishak dilihat di mata semua orang bahwa Tuhan juga bisa memberikan makanan di tengah-tengah kelaparan. Hal itu menjadi kesaksian bagi Filistin. Tuhan juga mengingatkan Ishak janji-Nya kepada Abraham yang artinya sekali Tuhan berjanji untuk memberkati, Ia akan terus memberkati. Tuhan tidak pernah mencabut berkat-Nya bahkan di tengah-tengah kelaparan.

Kejadian 3:18

Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu.

Pada saat di Taman Eden, saudara bayangkan buahnya adalah pohon-pohonan berbiji artinya dengan berdiri tegak tinggal diambil buahnya dan dimakan. Kalau bekerja pungutin semak duri, artinya kerja di bawah dengan punggung yang terbungkuk (work hard). Manusia awalnya tidak di design untuk menunduk dan bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang ada di bawah. Karna pada awalnya manusia cukup berdiri tegak dan tinggal mengambil buah dan dimakan. Untuk berdiri tegak, manusia perlu tulang punggung. Tulang punggung kita di design untuk bekerja dengan tegak, kalau kita terus bekerja dengan tulang punggung menunduk itu namanya kerja keras karna akan sangat capek. Makanya Allah tidak ingin anak-anakNya untuk membungkuk terus menerus. Dia ingin membebaskanmu dari terbungkuk, Dia mau saudara restful. Saudara bisa bekerja hingga capek, berkeringat, tetapi roh mu tidak terbungkuk dan tidak capek. Karena Yesus sudah menebus semua keringatmu. Tuhan mau menjadi tulang punggungmu.

Saudara tahu pembunuh pertama bukanlah Kain. Pembunuh pertama adalah Tuhan Allah sendiri ketika Ia menutupi Adam dan Hawa dari telanjang dengan kulit hewan. Hewan itu adalah tipologi dari Yesus Kristus sendiri. Yesus memberikan nyawa-Nya untuk saudara dan saya. Yesus tidak mati karna kehabisan darah. Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri bagi saudara dan saya.

 

Sermon By: PS. Yudi Gumanti
Transcribed By: Ester Franscisca (@EsterEFA)

NOTE: Khotbah selengkapnya dapat didengarkan dan download di
Online: http://www.ciptaanbaru.com/online-sermon/
RSS Feed: http://feeds.feedburner.com/GBCAudioPodcast