Home > Sermon > God’s Goodness Leads To Repentance

#15 – Kebaikan Tuhan Membawa Kepada Pertobatan

Shalom! Saya bersyukur kita mempunyai Allah yang luar biasa! Dia memberikan firman kepada kita semua yang tidak tergoncangkan! Karna Dia tahu kita adalah manusia yang bisa lupa, bisa mengalami kelemahan, dan masalah. Di dalam Kristus, kita akan mengalami pertobatan setiap saat yang terjadi secara otomatis. Pertobatan arti kata nya adalah metanoia (perubahan pikiran). Dalam kehidupan kita pasti ada sistem kepercayaan yang salah mungkin karna latar belakang masa lalu kita, agama yang diajarkan, dan sebagainya, tapi biarlah kebenaran dan kasih karunia datang dari Yesus Kristus. Waktu kita datang ke gereja, kita mengalami metanoia, mengetahui kebenaran dan kebenaran akan membebaskan kita!

Saat kita ada masalah, datanglah langsung ke Tuhan Yesus! Tidak ada persyaratan apapun. Kita ini sebenarnya tidak layak, kita dibenarkan karna iman Yesus Kristus. Tapi di saat kita tidak layak itulah persyaratannya. Datanglah kepada Tuhan sebagaimana adanya kita. Disaat kita mengalami masalah, mengalami kekurangan, percaya kepada Yesus dan kita mempunyai segalanya. Karna percaya kepada Yesus sama dengan segalanya. Karna apapun yang kita butuhkan sebenarnya Dia sudah berikan dan akan berikan.

Apa kalian ingat Matius 13:44-46 tentang harta terpendam? Dulu kita mempunyai pemahaman yang salah mengenai ini, kita berpikir harta yang terpendam adalah Tuhan Yesus dan karna kita bersukacita maka kita pergi menjual seluruh milik kita untuk membeli Tuhan Yesus, meninggalkan seluruh milik kita untuk Tuhan Yesus. Tapi kalau dilihat kita lah yang mendapatkan kemuliaannya. Itu adalah pemahaman dari gereja yang dulu diajarkan kepada kita. Tapi saya percaya Tuhan sedang memulihkan injil-Nya sendiri. Bahwa ini bukanlah mengenai kita yang menemukan Tuhan Yesus sebagai harta yang terpendam, tapi Tuhan Yesus yang melihat kita semua sebagai harta yang terpendam! Kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya, Ia melihat kita seperti harta yang terpendam. Kristus yang meninggalkan segalanya, keilahian-Nya lalu membeli kita. Tuhan melihat kita itu sangat berharga, tapi seringkali kita melihat diri kita sendiri tidak berharga atau di saat kita berbuat salah, kembali jatuh ke dalam dosa (pastinya kita sebagai orang percaya bisa jatuh ke dalam dosa), kita malah menyakiti diri kita sendiri. Kita ini berharga seperti mutiara yang indah. Kerinduan Tuhan adalah melihat semua umat mengalami Kristus, kehidupan yang kekal. Dia tidak mau melihat umat-Nya binasa.

Roma 2:1-4 ini berbicara konteks nya adalah menghakimi.

Roma 2:2

“Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.” (The judgement of God is actually the truth).

The truth disini adalah Aletheia is the same on the side of Grace. Jadi kalau kita berpikir soal “hukuman Allah” biasanya hukuman Allah yang jahat, hukuman Allah yang selalu menghancurkan dunia.. NO! Hukuman Allah sudah beres diatas kayu salib! Bahkan orang-orang yang menghakimi saja hukuman Tuhan itu berlangsung secara jujur. Dia tahu dengan kasih karunia-Nya, Dia dapat menghukum orang-orang yang menghakimi.
Roma 2:3 berbicara kita tidak sadar kita bisa salah tapi kita juga menghakimi orang lain mungkin bukan dengan tindakan, tapi dengan pikiran kita. Pasti kita pernah melakukannya dan kadang ini menjadi teguran juga untuk kita.

Roma 2:4

“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”

Bahasa inggrisnya “Or do you despise the riches of His goodness, forbearance, and longsuffering, not knowing that the goodness of God leads you to repentance?” (NKJV)
Kita gak tahu kalo Tuhan itu kayaaa banget! Kadang kita suka membatasi kebaikan Tuhan. Apakah kita menganggap rendah kekayaan, kebesaran, kebaikan Tuhan? No! Kita tidak bisa. Karna kebaikan Dia lah yang membawa kita kepada pertobatan.
Arti metanoia tadi adalah perubahan pikiran, artinya dari yang biasanya kita melihat diri sendiri, kita bergantung pada diri sendiri lalu kita mulai percaya dan kita mau bergantung pada Tuhan. Inilah artinya pertobatan.

Kisah Para Rasul 10:43

“Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.”

Kita mendapat pengampunan dosa oleh karena percaya oleh karna nama Yesus. Waktu Petrus berkata demikian, maka turunlah Roh Kudus ke atas semua orang dan semua dipenuhi Roh Kudus, gambarannya seperti itu (Kis 10:44). Jadi tidak ada lagi istilah menerima Roh Kudus harus dengan 7 langkah, harus berbuat ini dan itu terlebih dahulu, itu semua tidak ada di Alkitab! Ada juga yang berkata untuk menerima baptisan Roh Kudus harus melepaskan dosa-dosa, masih ada dosa tersembunyi. Sampai kapanpun kita semua masih ada dosa yang tersembunyi. Jadi, ketika kita percaya, kita mendapatkan pengampunan dosa dan Roh Kudus pada saat bersamaan! That’s it!

Di Lukas 15 ada tiga perumpaan yang hilang. Pertama, Lukas 15:1-7 mengenai perumpamaan tentang domba yang hilang, hanya Yesus sendiri sebagai gembala yang kehilangan seekor domba, Ia mau meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor domba lainnya untuk pergi mencari domba yang hilang.

Lukas 15:5

“Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira.”

Pertobatan terjadi ketika gembala menemukan dombanya. Ketika kita tersesat, kita harus mau diambil oleh Gembala kita dan ditaruh di atas bahunya (on His rest and on His perfect work of Christ). Kita sebagai domba tidak melakukan apa-apa untuk ditemukan oleh gembala. Minggu lalu Ps. Yudi berbicara mengenai the lost things, tapi biarlah tahun ini Tuhan sudah menjawab dan sudah memberikan perumpamaan apapun yang hilang sudah ditemukan dan dipulihkan. Amin.

Lukas 15:7
“Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

Ini konteksnya Tuhan sedang berbicara ditujukan kepada orang Farisi dan dihadapan orang-orang berdosa. Sebenarnya orang Farisi lebih perlu bertobat tapi karena mereka mengandalkan kemampuannya sendiri, mereka merasa tidak perlu bertobat. Maka ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa bertobat daripada sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.

Perumpamaan kedua, di Lukas 15:8-10 mengenai koin. Koin berarti image of God. Bagaimana cara menemukan koin (koin adalah gambaran kita) yang hilang? Kita tidak melakukan apa-apa. Tidak ada satupun yang kita lakukan agar bisa bertobat. Pertobatan itu diberikan dari Tuhan!

Sedangkan perumpaan ketiga, anak yang hilang. Ketika anaknya kembali kerumah bapa nya karena hidupnya sudah benar-benar hancur, Bapa nya baru melihat anaknya dari jauh, ia berlari, merangkul dan mencium. That’s our GOD. Pertobatan terjadi ketika Bapa kita, Tuhan kita sendiri yang datang, memeluk dan mencium kita.
Waktu Petrus 3 kali menyangkal Yesus yang sebelumnya sudah diperingatkan, kita berpikir Petrus sombong sekali karna sudah diperingatkan, ia berkata tidak akan menyangkal, tapi tetap menyangkal. Tapi coba kita lihat Matius 26:35.

Matius 26:35
Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

Memang yang menyangkal tidak semua murid, tapi semua murid juga sombong. Sama seperti kita sekarang ketika kita berkata “Tuhan, aku tidak akan meninggalkan Engkau” pada detik itu juga sebenarnya kita tidak mampu. Karna Tuhan yang menjaga kita, memberikan kita segala-galanya dan Dia juga yang mengingatkan kita setiap saat. Saya percaya hari ini kita semua bertobat. Pertobatan metanoia, kita tidak lagi mengandalkan kepintaran kita, apa yang kita punya dan segalanya, kecuali Yesus.

God bless you!

Sermon By: Ps. Litha Darmosuwito
Transcribed By: Ester Franscisca (@EsterEFA)

NOTE: Khotbah selengkapnya dapat didengarkan dan download di

Online: http://www.ciptaanbaru.com/online-sermon/
RSS Feed: http://feeds.feedburner.com/GBCAudioPodcast