Doa adalah tentang hubungan kita dengan Tuhan. Dan saat kita berdoa fokus kita bukan kepada berkat, tetapi kepada Dia. Saat kita berdoa kita tidak lagi berfokus pada perbuatan kita, tetapi kepada perbuatan Yesus.
Tuhan ingin memanifestasikan karyaNya melalui gerejaNya. Dia ingin melakukan mujizat melalui gerejaNya.
Matius 28:18-20 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Doa memiliki kuasa dan kuasa itu berasal dari Nama Yesus sebab segala kuasa di sorga dan di bumi ada di dalam Yesus.
Markus 16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Tuhan ingin bekerja bersama-sama kita ketika kita pergi memberitakan Injil. Karena itulah, Roh Kudus dicurahkan atas kita.
Efesus 5:18-22
Kita perlu terus-menerus dipenuhi dengan Roh melalui pujian dan penyembahan bagi Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:41-42 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Empat pilar yang harus ada di dalam gereja : Pengajaran, persekutuan, perjamuan kudus, dan doa. Demikianlah mujizat dan tanda-tanda terjadi di dalam gereja.
Tanda-tanda akhir zaman di Matius 24:4-8 : Ajaran sesat, perang/konflik, kelaparan/kekurangan, sakit penyakit/gempa bumi/kematian.
Di Wahyu 6 tercatat ada empat penunggang kuda.
Kuda putih : ajaran sesat
Kuda merah : perang
Kuda hitam : kekurangan/kelaparan
Kuda hijau kuning : sakit penyakit dan kematian
Zakharia 6:1-7
Tuhan telah memberikan solusi di dalam gerejaNya untuk menghadapi ajaran sesat, perang, kekurangan/kelaparan, dan sakit penyakit melalui pengajaran Injil Kasih Karunia, doa, persekutuan, dan perjamuan kudus.