Home > Sermon > Weekness is Strength | Ps. Litha Darmosuwito | 29 Mei 2022

Efesus 1:22-23 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Yesus adalah kepala dan kita adalah tubuhNya. Jadi sama seperti Yesus, demikian juga kita. Yesus benar, demikian juga kita adalah orang benar. Yesus sehat, demikian juga kita. Yesus duduk di sebelah kanan Bapa, demikian juga kita.

Lukas 24:50-53
Yesus terangkat ke sorga dengan posisi sedang memberkati. Demikian juga cara kita memandang kehidupan, percayalah kita selalu dalam keadaan diberkati ke manapun kita melangkah untuk memuliakan Tuhan

Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yakobus 2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Kasih Yesus adalah untuk semua orang. Oleh karena itu, ketika kita mengasihi, kita semakin belajar untuk melakukannya dengan tidak memandang muka.

2 Korintus 12:9-10 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Pandanglah kasih karunia Tuhan itu sedemikian dahsyatnya sampai melebihi pergumulan kita. Bermegahlah dalam kelemahan kita, sebab saat kita sadar kita lemah, maka kita akan melihat kuasa Kristus yang mendominasi kehidupan kita.