Roma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Inilah mengapa kita perlu terus menyadari kebenaran (righteousness) kita di dalam Kristus, yaitu supaya kita dapat berkuasa dalam hidup ini. Kita berkuasa atas setiap pergumulan hidup, berkuasa atas keadaan pandemi saat ini, berkuasa atas sakit penyakit.
Kita bukan berusaha mendapatkan kebenaranNya, justru kita ini menerimanya sebagai anugerah yang berlimpah-limpah. Kita telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaranNya. Sadari dan perkatakanlah itu.
Bagaimana cara kita diberikan anugerah pembenaran itu?
2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Imamat 1:1-5
Ketika menyerahkan korban persembahan berupa lembu sapi atau kambing domba, imam harus mengecek korban tersebut tak bercacat barulah korban itu dianggap layak dipersembahkan.
Seperti itulah cara Tuhan membenarkan kita melalui karya penebusan Yesus. Yesus tak bercacat cela, tetapi dosa kita ditimpakan pada tubuh Yesus di atas kayu salib dan kebenaran Yesus dianugerahkan kepada kita. Karya Yesus membuat kita dapat hidup dan berkuasa.
Efesus 1:19-20 dan betapa hebat kuasa-Nya (dynamis) bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya (kratos), yang dikerjakan-Nya (energeo) di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga
Roma 4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Dibutuhkan kuasa yang hebat untuk membangkitkan Yesus. Tahukah kita Yesus dibangkitkan untuk apa? Untuk pembenaran kita. Yesus bangkit untuk menyatakan kita telah dijadikan orang benar di hadapan Tuhan. Inilah yang membuat kita dapat hidup dan berkuasa.
Roma 5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Bukan karena ketaatan kita, melainkan karena ketaatan Yesus Kristuslah kita telah dijadikan orang benar.