Our Perfect Imperfection is Perfect for God’s Grace
Matius 26:30-35
Petrus sempat berkomitmen akan tetap setia kepada Yesus dan tidak akan menyangkal Yesus sekalipun harus mati. Namun, kenyataanya Petrus malah menyangkal dan mengutuk Yesus.
Kejadian tersebut sangat membuat Petrus merasa bersalah. Namun, Yesus tidak membiarkan Petrus terpuruk dalam rasa bersalah berlarut-larut. Setelah bangkit, Yesus secara spesifik menyebut nama Petrus ketika memberikan pesan kepada murid-muridNya (Markus 16:7).
Simon : hearing
Petrus : the rock
Tomas : twin
Didimus : two fold or twain
Natanael : gift of God
Yohanes 21:1-14
Setelah Yesus bangkit, pada waktu pagi, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya di pantai danau Tiberias dan Dia menyediakan api arang (anthrakia) yang di atasnya ikan dan roti. Api arang juga tercatat saat Petrus menyangkal Yesus (Yoh 18:18).
Yesus ingin memulihkan Petrus dengan memulihkan memori Petrus tentang api arang yang mengingatkan Petrus akan penyangkalannya menjadi pemulihannya. Tuhan tidak ingin Petrus merasa terintimidasi akibat penyangkalannya. Tuhan ingin Petrus mengingat betapa dia telah diampuni dan dikasihi. Tuhan justru memulihkan dan memberikan kekuatan kepada Petrus.
Murid-murid Yesus bukanlah orang-orang yang sempurna, namun ketidaksempurnaan mereka justru menjadi kesempurnaan Tuhan untuk mereka menerima kasih karuniaNya.
Tuhan tidak ingin kita hidup dalam intimidasi akan dosa dan pelanggaran kita. Tuhan ingin memulihkan kita. Pandanglah Tuhan yang telah mengampuni dan mengasihi kita. Dia tidak lagi marah kepada kita, justru Dia sangat ingin memberikan kasih karuniaNya. Inilah isi dari Injil Kasih Karunia yang adalah kekuatan Allah.