Shalom, semua!
Saya mau share kebaikan our Jesus dalam hidup saya, terutama mengenai pekerjaan.
Sorry ya, kalau panjang banget tulisannya hehe..
Pada awalnya, saya bekerja di suatu maskapai low-cost sebagai Ground Staff. Dengan berkat Tuhan Yesus, Tuhan membuat saya menjadi history maker di perusahaan tersebut. Saya adalah orang pertama yang status pekerjaannya masih outsourcing, tapi dalam waktu kurang dari 2 tahun (1 tahun 9 bulan, lebih tepatnya) saya diberi penghargaan menjadi “The Best Ground Staff in Indonesia XXX (nama perusahaan)” pada Desember 2016 lalu.
Bahkan, saya telah mengalahkan semua staff permanen! Puji Tuhan..
Namun karena satu dan lain hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan, akhirnya saya mengambil keputusan untuk berhenti dan tidak melanjutkan kontrak saya, yaitu pada Februari 2017.
Pengambilan keputusan berhenti – tanpa ada pekerjaan baru yang menanti saya – ini sungguh bukanlah keputusan yang mudah. Saya sudah sempat share sama salah 1 hangout leader dan dari situ saya diingatkan tentang, “Do not be afraid. Perfect love casts out of fear.”
Setelah saya berdoa dan follow God’s peace in my heart, saya menetapkan hati untuk memilih berhenti dan percaya bahwa Tuhan sudah sediakan pekerjaan yang terbaik! (dan pekerjaan seperti yang saya inginkan). Untuk masalah keuangan, saya yakin sudah Tuhan sediakan untuk mencukupi semua keperluan saya.
Anyway, dari dulu sebenarnya saya punya dream job yang saya mau. Saya mau jadi International Flight Attendant. Kalau dipikir-pikir, saya belagu juga sih, soalnya saya gak mau airlines lokal. Ketika saya bilang mau jadi pramugari pada awalnya, banyak orang (bahkan orang-orang terdekat saya) malah bilang, “Bukannya pramugari itu yang cantik-cantik ya?”, atau melihat saya dari atas sampai kebawah (mungkin karena saya kurang tinggi) atau justru memilih diam tak berkomentar. Tapi entah kenapa, saya merasa yakin kok, “One day, saya akan dapatkan pekerjaan yang saya mau.”
Waktu Tuhan adalah yang TERBAIK.
Ketika saya memilih untuk berhenti, pada bulan Maret berikutnya banyak sekali airlines yang mengadakan open recruitment. Seolah-olah, Tuhan sedang sengaja menyiapkan mereka buat saya. Karena kalau saya masih bekerja, saya tidak akan ada waktu untuk ikut. Karena pekerjaan saya bukan pada office hours, sehingga akan harus banyak minta ijin.
Nah, saya mengikuti semua recruitment. Ada yang bahkan sampai perlu pergi ke Malaysia untuk mencoba, tapi gagal.
Saya sempat merasa down, namun balik lagi saya ingat ke Bapa kita yang sangat baik.
Dia pasti punya rencana terbaik buat saya!
Lalu singkat cerita, saya diterima dan diberi tawaran kontrak kerja oleh sebuah charter airlines khusus umrah/haji yang berbasis di Jeddah, Saudi Arabia. Pada waktu yang bersamaan, saya baru saja lolos final interview dengan salah satu maskapai full services terbaik di dunia, yang berbasis di Doha, Qatar.
Waduh bingung banget!
Pada pilihan pertama, meskipun kontrak, saya sudah pasti dapat pekerjaan.
Tapi pilihan kedua, jelas jauh lebih baik! Hanya saja, belum tentu saya akan diterima. Masih ada tahap medical check up dan proses nunggu yang tidak singkat.
Di saat saya bingung seperti ini, saya tanya opini teman-teman hangout saya. Jawaban mereka pun ujung-ujungnya balik lagi “Perfect love casts out of fear, follow God’s peace in you”, akhirnya saya mengerti. Jika saya tidak perlu memikirkan semua ketakutan saya, (seperti, “Kalau ambil pilihan kedua dan tidak diterima juga gimana? Padahal sudah buang kesempatan pertama, tunggu hasilnya, lama gak kerja, uang darimana?” dsb) sudah jelas saya mau banget kerja di airlines kedua.
Akhirnya saya serahkan semua ketakutan, kekuatiran saya kepada Tuhan Yesus. Biar Tuhan yang mencukupkan apapun yang saya perlukan.
Selama 5 bulan proses yang panjang, saya menunggu tanpa kepastian dapat kontrak kerja atau tidak. Sudah bolak-balik urusan medical check up dan sempat pending, delay lagi. Disaat seperti ini jujur saja saya sangat stress.
Tapi puji Tuhan, Tuhan yang kuatkan saya dan saya selalu diingatkan tentang “DO NOT BE AFRAID.”
Karena Tuhan begitu sayang kepada saya, maka saya dikasih delay, supaya Dia bisa siapkan yang terbaik buat saya.” Masalah keuangan, puji Tuhan saya juga tidak pernah kekurangan. Tuhan mempunyai cara-Nya tersendiri untuk mencukupi semua keperluan saya.
Dan akhirnya saya dapat tanggal berangkat, tiket, visa dll! Tanggal 31 Agustus 2018 saya meninggalkan Jakarta dan pergi ke Qatar.
Satu minggu pertama saya disini, saya tidak bisa berhenti mengucap syukur atas segala hal yang saya dapatkan. Sebelum berangkat, saya selalu speak life “Thank God, buat best flat, best flatmate, best batchmate, best instructors yang Tuhan persiapkan buat saya.” dan semuanya benar!
Saya dapat semua yang terbaik dari Tuhan. Bahkan lebih dari apa yang saya pikirkan!
Sekarang, ketika saya menulis testimony ini saya malah jadi menangis karena melihat flashback hidup saya, Tuhan yang sudah kasih passion, desire apa yang saya mau dan impikan. And the dreams do come true!
Sekarang saya sudah selesai training, dengan hasil yang cukup memuaskan. So, I am ready to fly!
Ohya, ada 1 lagi.
Saya berkenalan, ketemu dengan ex-crew dari maskapai yang telah saya coba daftar di Malaysia, dan gagal. Ex-crew ini baru bergabung sekitar 7 bulan di sini. Saya ceritakan ke mereka tentang pengalaman mendaftar saya. Lalu coba di sini dan diterima disini. Tahu gak, mereka bilang apa?
“Oh yeah? It’s good for you! It’s better here!!”
Tuhan memang sengaja memberi “delay” kepada saya karena Tuhan tahu, mana yang terbaik buat saya. Ada “untung”nya saya gak cantik, tinggi, atau seperti kriteria pramugari pada umumnya. Jadi, kalau sekarang saya bisa diterima dan bekerja disini – salah 1 maskapai terbaik didunia – itu semua memang hanya karena HIS FAVOR only!
Semoga kesaksian saya bisa menjadi berkat buat semua.
Esterefa