Home > Sermon > The Reason of Our Thanksgiving in The Law of The Peace Offering by Ps. Yudi Gumanti – 2 Des 2018

2 Petrus 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.

Pengenalan akan Yesus akan membuat kasih karunia dan damai sejahtera semakin berlimpah dalam hidup kita.

3 Yohanes 1:2 Hai yang terkasih, berkenaan dengan segala sesuatu, aku mendoakan engkau agar menjadi makmur dan berada dalam keadaan sehat sebagaimana jiwamu menjadi makmur.

Keadaan jiwa yang makmur akan membuat kita makmur dalam segala hal pula.

Roma 4:17 seperti ada tertulis: “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” — di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Tuhan datang untuk menjadikan orang mati menjadi hidup. Jadi apapun area dalam hidup kita yang mati akan dihidupkan oleh Tuhan melalui karya penebusan Yesus bagi kita.

Panggilah anak-anak muda bukan seolah-olah mereka masih melakukan kebiasaan dosa, tetapi panggilah mereka seperti mereka telah dimerdekakan dari dosa.

Imamat 1:1-2
Yang terpenting bukanlah apa yang dipersembahkan, tetapi apa yang diwakilkan dari persembahan itu. Hari ini kita akan membahas tentang korban keselamatan yang semuanya itu merepresentasikan tentang Yesus.

Dalam Perjanjian Lama korban keselamatan adalah korban untuk mengucap syukur karena telah dibenarkan, ditebus dosa dan pelanggarannya. Korban keselamatan dilakukan setelah korban bakaran, korban penghapus dosa, dan korban tebusan salah. Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah wujud/substansi dari itu semua.

Tuhan telah menebus kita sehingga kita dapat memiliki damai dalam hubungan kita dengan Tuhan, damai dalam tubuh kita (kesehatan), damai dalam pikiran kita, dan damai dalam pemenuhan hidup kita. Kita bukan lagi berfokus memeriksa diri sebagai nilai diri kita. Kita memeriksa Yesus sebagai identitas kita yang baru. Yesus benar, kudus, berkenan, dan sehat, maka demikian juga kita.

Ulangan 27:7 Juga haruslah engkau mempersembahkan korban keselamatan, memakannya di sana dan bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu.

Imamat 3:1-5;16
Lemak-lemak yang telah dibakar akan menjadi bau-bau yang menyenangkan Tuhan.

Kejadian 4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya (Cheleb = terbaik); maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu

Imamat 3:11 Imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian bagi TUHAN.

Yesus adalah santapan terbaik bagi Tuhan. Bawalah Yesus dalam setiap aspek hidup kita, itulah yang menyenangkan Tuhan. Mengucap syukurlah karena apa yang telah Yesus selesaikan, itulah persembahan yang menyenangkan Tuhan.

Imamat 7:11-15
Yesus adalah roti hidup. Karena Yesus, Bapa di sorga menerima setiap ucapan syukur kita. Di area mana kita mengucap syukur karena Yesus, di hari itu juga kita mengalami segala kebaikan Tuhan. Tuhan telah memilih mengasihi kita dengan memberikan AnakNya, Yesus, untuk kita.

Persembahan kepada Tuhan bukanlah mengenai betapa baiknya kita, melainkan mengenai Yesus. Yesuslah yang kita persembahkan kepada Tuhan.

Imamat 3:3-4
Kedua buah pinggang (kilya) : kesempurnaan Yesus
Pinggang (kesel) : keyakinan dan pengharapan Yesus
Umbai hati (yteret kabed) : kelimpahan kemuliaan Yesus

Datanglah kepada Bapa dengan ucapan syukur akan kesempurnaan Yesus, keyakinan dan pengharapan Yesus, dan kelimpahan kemuliaan Yesus.