Melihat Gambaran Yesus dari Runtuhnya Tembok Yerikho
Kisah yang terjadi dalam Perjanjian Lama sebenarnya adalah bayangan tentang apa yang akan dilakukan Yesus dalam Perjanjian Baru.
Yosua 5:1-2
Setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan, Tuhan memerintahkan Yosua menyunat bangsa Israel dengan pisau batu. Sunat adalah tanda perjanjian. Sunat adalah bayangan yang wujudnya adalah tentang apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Hati kita telah dibersihkan dari segala dosa melalui kematian Yesus di atas kayu salib.
Kolose 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita
Yosua 5:13-15
Yosua sempat tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam rupa Panglima Balatentara dengan pedang terhunus di tangannya. Di dalam Perjanjian Lama pedang Tuhan masih terhunus di tanganNya untuk menunjukkan betapa kudusnya Tuhan dan manusia tidak boleh mendekati Tuhan karena manusia penuh dosa.
Namun, di Perjanjian Baru pedang Tuhan tidak lagi dihunuskan. Pedang Tuhan telah dimasukkan untuk menunjukkan bahwa Tuhan telah mengampuni dan tidak lagi mengingat-ingat dosa dan pelanggaran kita. Hal ini ditunjukkan ketika Yesus menebus kita di atas kayu salib. Tuhan yang mendekat kepada kita.
Yosua 6:1-6
Kota Yeriko adalah kota yang kuat benteng pertahananya. Namun, Tuhan berkata Yosua bahwa Yeriko telah diberikan kepada Yosua. Bagaimana cara Tuhan menyerahkan Yeriko kepada Yosua?
Yosua 6:3-5 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,
dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.
Terkadang kita melihat pergumulan kita itu sangat besar, tetapi Tuhan ingin kita melihat bahwa Tuhan sudah memberikan kemenangan atas pergumulan kita.
Tanduk domba diperoleh dari domba jantan yang telah mati. Meniup sangkakala artinya mendeklarasikan kemenangan Yesus melalui kematianNya di atas kayu salib. Peniupan sangkakala adalah bayangan tentang apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Ketahuilah segala pergumulan kita juga akan menemukan jawabannya saat kita terus mendeklarasikan kemenangan Yesus melalui kematianNya di atas kayu salib.
Para imam membawa tabut perjanjian dengan ditutupi sehelai kain biru (Bilangan 4:5-6 NKJV). Tabut perjanjian adalah gambaran dari Yesus. Mengapa harus ditutupi dengan kain berwarna biru? Itulah gambaran Yesus yang akan dilihat oleh orang-orang yang tidak percaya, di mana mereka akan melihat Yesus datang penuh kemenangan di atas langit di akhir zaman. Namun, bagi kita yang percaya kita telah melihat Yesus dengan mempercayai kematian dan kebangkitanNya.
Tembok pun runtuh ketika sepanjang hari bangsa Israel terus mengelilingi tembok itu sambil meniupkan sangkakala. Demikian juga dalam kehidupan kita, saat kita terus mengingat dan mendeklarasikan kemenangan Yesus melalui kematianNya di atas kayu salib untuk kita, percayalah segala tembok pergumulan kita akan runtuh pada waktunya.