Masih menyambung dari kotbah sebelumnya, bagaimana kita “amelemparkan” kekuatiran kita kepada Tuhan.
1 Pet 5:7 berkata “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Ayat ini memberitahukan kita untuk “melemparkan” segala kekuatiran kita kepada-Nya, bukan hanya kuatir yang besar, atau yang kecil saja, melainkan SEMUA, karena Ia Allah yang memelihara kita. Sebagai Allah yang memelihara kita, Dia tahu segala kebutuhan kita, sebelum kita “melemparkan” kuatir kita kepadaNya, tapi akan menyenangkan hatiNya jika kita menyerahkan kuatir kita kepadaNya.
Fil 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Ayat ini memberitahukan kita caranya bagaimana kita “melemparkan” kuatir kita kepadaNya, yaitu melalui doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Di Alkitab ada seseorang yang mengajarkan bagaimana kita seharusnya berdoa, yaitu Yesus (Matius 6).
Yesus mengajarkan kita berdoa di Matius 6, yaitu :
1. Berdoa kepada Bapamu
Sekali anak, selamanya kita menjadi anakNya, meskipun kita sudah memiliki anak cucu cicit. Dan kita menjadi anak kesayanganNya (God’s beloved child), bukan anak yang tidak disayang.
2. Tidak bertele-tele
Yesus mengajarkan agar kita tidak bertele-tele ketika berdoa. Karena Dia sendiri Allah yang Maha Tahu, Dia mengerti bahkan saat kita cuma bisa teriak/menangis.
Jadi berdoa itu adalah sesuatu yang simple.
Keuntungan yang kita dapat saat kita menyerahkan kuatir kita ke Tuhan. Tuhan menjanjikan damai sejahteraNya untuk kita (Fil 4:7). Ketika kita menyerahkan/melemparkan kuatir kita kepadaNya, damai sejahteraNya akan memelihara hati dan pikiran kita. Keputusan ada di kita, mau memikirkan yang membangun (constructive) atau merusak (destructive). Ayat selanjutnya (ayat 8) memberitahu kita untuk menaruh bobot pikiran kepada hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, bajik, dan patut dipuji. Dan kita semua tahu bahwa tidak ada sesuatu atau seseorang yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, bajik, dan patut dipuji selain Yesus Kristus.
Keuntungan lainnya, ada di dalam Yes 26:3-4 (NLT),
“You will keep in perfect peace all who trust in you, all whose thoughts are fixed on you!
Trust in the Lord always, for the Lord God is the eternal Rock.”
Kita akan mengalami perfect peace!
Menyerahkan/melemparkan kekuatiran kita kepadaNya bukan berarti kita menjadi orang yang cuek. Di saat masalah kehidupan datang, dan orang dunia kuatir, kita tidak kuatir bukan karena kita cuek, tapi karena kita tahu ada Bapa yang memelihara kita, kita lebih memilih menaruh pikiran kita kepada Tuhan dibandingkan ke masalah yang ada (Roma 12:2).